Biasakan Untuk Membaca
15.44Kendati seruan untuk membaca sudah tercantum dengan jelas dan tegas dalam Kitab Suci, rupa-rupanya minat membaca masyarakat kita masih sangat rendah. Nggak percaya? Kita simak saja data-data berikut ini.
Pada Maret 2016, dikabarkan Indonesia menempati posisi 60 dari 61 negara terkait tingkat literasi (minat baca). Penelitian ini digelar oleh Central Connecticut State University.
Menteri Pendidikan dan Kebudayan saat itu mengungkapkan, Indonesia hanya satu tingkat lebih baik dari Republik Botswana, sebuah negara di Afrika bagian selatan dalam hal literasi. Duh!
Data UNESCO tahun 2012 menerangkan, indeks minat baca masyarakat Indonesia cuma 0,001. Itu artinya, sangat sedikit penduduk Indonesia yang gemar membaca. Di negara-negara maju, angka ini bisa mencapai 0,45.
Sementara itu, data IKAPI tahun 2010 menunjukkan, ada sekitar 12.000 judul buku baru yang diterbitkan per tahun. Berdasarkan jenisnya, ada lima kelompok, antara lain, buku agama (17,95 persen), buku perguruan tinggi (13,96 persen), buku anak dan remaja (10,36 persen), buku umum (8,67 persen), dan buku pelajaran (4,45 persen). Tak termasuk buku nikah dan buku tabungan, hehehe.
Itulah kebiasaan orang rata-rata. Malas membaca. Kita, kalau mau nasibnya berbeda, yah mesti memiliki kebiasaan yang berbeda. Salah satunya, miliki kebiasaan membaca, terutama membaca buku. Bukan sekedar medsos. Karena memang berbeda dampaknya.
Ilmu itu cahaya. Mereka yang sungguh-sungguh sama ilmu dijamin tidak fakir. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
#dibagi dari saluran telegram Ippho Santosa - ipphoright
0 komentar