Adabnya Ilmu Ya Dijemput!
23.14"Ikut seminar yuk."
"Wah lagi sibuk."
"Ikut kajian yuk."
"Lagi ada kerjaan."
Mendengar jawaban ini, teman saya langsung nyamber, "Woi! Ente pikir, orang-orang yang ikut seminar dan kajian itu pengangguran apa?" Mereka juga punya kesibukan, tapi bisa menyempatkan diri dan memprioritaskan.
Adabnya ilmu, yah dijemput. BUKAN ditunggu. Terus-terang saya males sama orang yang nyeletuk, "Kapan seminar di daerah A? Kapan seminar di daerah B?" Padahal saya menggelar seminar gratis di daerah C, yang jaraknya tak sampai 2 jam dari daerah A dan B.
Dekat tho? Saya, zaman nggak punya uang, bela-belain berangkat ke Malaysia dan Singapura demi menjemput ilmu. Ketika punya sedikit uang, berangkat ke Australia karena tujuan yang sama. Ilmu.
"Sadar Mas Ippho, bukan seminar yang bikin orang sukses," celetuk mereka. Anak TK juga tahu, hanya Allah yang bikin orang sukses. Cuma, dari sini terlihat bahwa dia tidak memprioritaskan ilmu. Toh anjuran menuntut ilmu itu dari Allah juga.
Padahal ilmu itu cahaya. Fakir itu gelap. Mereka yang sungguh-sungguh dengan ilmu, dijamin tidak fakir. Dan ingatlah, kalau nasib gitu-gitu aja, maka ada tiga kemungkinan. Pertama, ilmunya gitu-gitu aja. Kedua, action-nya gitu-gitu aja. Ketiga, sedekahnya gitu-gitu aja.
Yuk ngaca...
#dibagi dari saluran telegram Ippho Santosa - ipphoright
0 komentar