Cara untuk Bersedekah Lebih Banyak dan Rutin
13.48
Sukses dan kaya kadang membuat orang lupa dengan sesama yang tengah kesusahan. Namun tidak begitu halnya dengan Oprah Winfrey. Saking rajinnya Oprah Winfrey membantu sesama, ratu talkshow ini mendapat gelar salah satu selebriti paling dermawan.
Selain Oprah Winfrey, ada juga novelis Nora Roberts dan aktris Meryl Streep. Bukan kebetulan, mereka sama-sama concern dengan dunia pendidikan dan berdonasi di bidang itu. Semoga kita dapat meniru yang baik-baik dari mereka.
Selanjutnya kita akan membahas orang terkaya di abad modern, bahkan ia menjadi miliarder filantropis pertama, jauh-jauh hari sebelum Bill Gates apalagi Mark Zuckerberg. Coba tebak, siapa dia?
Zaman dahulu, tumbuhnya industri telah menciptakan pemisah antara pekerja dengan pengusaha yang kala itu disebut robber baron (diartikan sebagai kapitalis perampok yang tak bermoral).
Untuk mengatasi ketidakseimbangan ini, beberapa orang kaya memilih untuk menyumbangkan hampir seluruh hartanya.
Nah, tokoh yang satu ini berasal Skotlandia, yang kemudian mendirikan perusahaan baja, US Steel. Ia yakin bahwa pengusaha yang sukses secara moral wajib menyumbangkan hartanya demi membantu orang lain.
Saat meninggal di 1919, orang terkaya di abad modern ini memberikan lebih dari 90 persen hartanya. Dia membangun lebih dari 2.800 perpustakaan publik yang kini dikenal Carnegie-Mellon University di Pittsburgh, salah satu universitas riset terbaik di dunia.
Dan masih banyak lagi yang ia bangun. Siapakah dia? Dia adalah Andrew Carnegie. Anda pun semakin tertarik untuk men-share tulisan ini.
Harta yang banyak memang dapat membuat kita menyumbang lebih banyak. Akan tetapi, tak harus menjadi hartawan untuk menjadi dermawan. Berbagi atau bersedekah, kita bisa memulainya kapan saja, berapa saja, terhadap siapa saja. Ini pelajaran mendasar bagi kita semua.
Ngomong-ngomong soal sedekah:
- Matahari terbit di Timur, pastikah itu? Balasan sedekah ternyata jauh lebih pasti.
-Hukum Gravitasi, pastikah itu? Balasan sedekah ternyata jauh lebih pasti.
- Kok bisa? Karena dijanjikan berkali-kali di kitab suci. Pasti, pasti, pasti.
- Matahari terbit di Timur, pastikah itu? Balasan sedekah ternyata jauh lebih pasti.
-Hukum Gravitasi, pastikah itu? Balasan sedekah ternyata jauh lebih pasti.
- Kok bisa? Karena dijanjikan berkali-kali di kitab suci. Pasti, pasti, pasti.
Lantas, gimana caranya agar kita bisa bersedekah lebih banyak dan lebih rutin? Paksa! Bisa! Terbiasa! Dalam bersedekah, kadang-kadang kita perlu begitu. Mudah-mudahan jadi kebiasaan:
Ingatlah:
- Bila dirimu tengah susah & gundah, jangan lupa #sedekah.
- Bila matamu basah & hatimu patah, segeralah sedekah.
- Bila dirimu kalah atau tak ingin kalah, perbanyak sedekah.
- Bila harimu cerah & indah, tetaplah sedekah.
- Bila kakimu melangkah & ingin mudah, segeralah sedekah.
- Bila mau rezeki berkah berlimpah, rajin-rajin sedekah.
- Bila mau ke Makkah bahkan Jannah, sering-sering sedekah.
- Bila ingin keluarga sakinah, anak soleh & solehah, ajak-ajaklah mereka #sedekah.
Kesimpulannya, sedekah itu mengundang percepatan. Lompatan. Keajaiban. Anda ragu-ragu saja, tetap dibalas. Apalagi kalau Anda yakin. Semoga kita semua menjadikan sedekah sebagai kebiasaan, bahkan lifestyle. Aamiin. Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Tulisan ini boleh di-share. Setiap kali orang yang termotivasi, terinspirasi, dan bersedekah karena tulisan ini, maka kita semua akan kecipratan pahalanya. Ya, kita semua. Tertarik?
#dibagi dari saluran telegram Ippho Santosa - ipphoright
0 komentar